Aksi Tolak RUU Omnibus Law, Gedung DPRD Kota Malang Menjadi Sasaran Amukan Ratusan Demonstran

EXSPOSEINDONESIA.COM, Malang – Kali ini Gedung DPRD Kota Malang menjadi sasaran amukan ratusan demonstran yang menolak Omnibus Law UU Cipta Kerjadi Kota Malang, Aksi damai yang mengusung penolakan RUU Ciptaker, Kamis (8/10), berubah ricuh. Akibat sejumlah kelompok massa berbaju hitam-hitam yang tiba-tiba melakukan aksi anarkis.

Aksi yang Awalnya hanya menggunakan botol minum plastik, namun lambat laun menggunakan batu, potongan kayu, ranting dan petasan yang memicu kerusuhan. Tak sampai di situ saja aksi lempar, massa berusaha merangsek dengan menarik dan merusak barikade kawat berduri.

Bundaran Tugu menjadi zona kericuhan demonstrasi. Bahkan, Balai Kota Malang tak luput dari amukan masa dan lemparan botol juga batu.

Duar..! Satu petasan yang bersuara sangat keras juga sempat dinyalakan. Nampak Ban bekas dibakar di tengah Jalan Tugu. Asap hitam mengiringi seruan demonstran menolak UU Cipta Kerja.

Usai pelemparan, demonstran berupaya merangsek ke gedung parlemen. Area pintu utama DPRD pun menjadi target.

Setelah barikade dikuasai dan rusak, massa merangsek ke gedung DPRD Kota Malang. Menyusul aksi lemparan api ke dalam gedung dan lantai 2 DPRD Kota Malang. Untuk mencegah amukan masa yang sangat nampak tidak terkendali, Aparat kepolisian pun langsung tak tinggal diam untuk memukul mundur massa, dengan menyemprotkan water cannon hingga gas air mata, yang sempat di lempar balik oleh massa. namun tetap saja tak menghalau aksi kericuhan. Massa masih terus berusaha terus melempar batu, petasan juga air mineral ke area gedung dewan.

Sementara aliansi mahasiswa dominan berbaju merah di sisi barat, berusaha mundur menghindari serangan balik aparat keamanan. Mahasiswa menganggap aparat salah sasaran. Beberapa rekan wartawan pun sempat merasakan perihnya gas air mata yang sempat masuk ke halaman Balaikota.

Salah satu demonstran yang menggunakan dress code merah sempat berteriak untuk meminta aliansi mahasiswa mundur dan tidak ikut dalam kerusuhan.

“Mundur!!! Aliansi mundur !!! Biarkan mereka, ayo kita aspirasikan dengan cara yang ber pendidikan,” teriak salah satu koordinator demonstran, Kamis (8/10/2020).

Aliansi mahasiswa protes dan berusaha memohon agar polisi meredam juga meredam aksi. Suasana pun mereda dengan dialog sebentar, meski sedikit memanas beda argumen.

Kawat berduri yang telah terpasang dari ujung gedung DPRD Kota Malang hingga Balai Kota Malang pun ikut porak poranda. Asap-asap terus mengepul di kawasan Alun-Alun Tugu Malang.

Sebagai informasi, aparat keamanan yang dikerahkan kali ini untuk mengamankan jalannya aksi sebanyak 1.200 personil, dan saat ini massa pendemo didorong bergerak mundur menjauh dari lokasi titik Alun-Alun Tugu Malang.

Aparat kepolisian hingga saat juga masih terus berjaga-jaga dan memperketat area lokasi demontrasi. (Nadya)

Print Friendly, PDF & Email
www.domainesia.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *