LSM FPSR Soroti Penyebab Banjir Di Kecamatan Driyorejo

EXPOSEINDONESIA.COM, Gresik – Kembali 3 desa di wilayah kecamatan Driyorejo Kabupaten Gresik, Jawa timur disaat musim penghujan mengalami bencana banjir. Kali ini banjir di desa Krikilan, Sumput serta Driyorejo setinggi lutut orang dewasa, banjir tersebut mengakibatkan puluhan rumah warga di 3 desa tersebut terendam air.

Aris gunawan selaku aktifis dan juga Ketua Front Pembela Suara Rakyat (FPSR ) turut prihatin melihat kondisi banjir saat ini. Aris gunawan menyampaikan pada awak media, Jumat (8/1/2021) banjir yang di alami di 3 desa menjadi tradisi setiap musim hujan. Selain Curah hujan yang tinggi dan juga letak geografis wilayah kecamatan Driyorejo, banjir juga di akibatkan berdirinya bangunan – bangunan yang diduga menyalahi aturan yang ada dalam pembangunannya.

“Hari ini saya bersama anggota FPSR melakukan investigasi dan penelusran untuk memastikan penyebab banjir,” katanya.

Dari hasil investigasi yang dilakukan FPSR, Aris gunawan menunjukan salah satu bangunan yang di duga menjadi penyebab banjir. Tembok yang berada tepat di sungai Avor diduga menjadi salah satu penyebab banjir karena bangunan tembok tersebut menyumbat aliran sungai Avor.

“Semenjak adanya bangunan tembok yang diduga milik PT. SPN warga sering mengeluhkan karena kesulitan membersihkan kotoran untuk normalisasi sungai Avor,” jelas Aris.

Aris gunawan menambahkan sungai Avor dulunya mempunyai lebar 8 meter akan tetapi sekarang mengalami penyempitan dan juga pendangkalan karena tidak ada bentuk normalisasi yang semestinya.

“Saya mendesak pada Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga (PUPBM) serta Dinas Pengairan kabupaten Gresik untuk dapat melakukan inpeksi serta berkordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) agar bisa mengatasi permasalahan banjir ini.”jelas Aris.

“Serta saya bersama masyarakat berharap agar pihak berwenang menindak tegas perusahaan – perusahaan yang dengan sengaja memakai saluran sungai Avor,” imbuh Aris.

“Besar harapan masyarakat untuk tradisi banjir di musim penghujan bisa hilang.” pungkas Aris. (Toan)

Print Friendly, PDF & Email
www.domainesia.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *