Tak Terima Dikeroyok 5 Wartawan Tempuh Jalur Hukum

EXPOSEINDONESIA.COM, Surabaya – Tak kunjung henti Club yang lagi tersohor dalam mengenai izin hingga adanya transaksi narkoba sampai terjadi

Adanya kekerasan terhadap wartawan di Surabaya, Jawa Timur, saat melakukan tugas peliputan penyegelan Diskotik Ibiza Club Surabaya, yang berada di Jalan Simpang Dukuh, No.38 – 40, Genteng, Kec. Genteng, Kota SBY, Jawa Timur 60275

Lima wartawan yang dikeroyok tersebut itu yakni Firman (Inews), Anggadia (beritajatim.com) dan Rofik (lensaIndonesia), Ali (Fotografer Inews) beserta Didik (Fotografer Antara).

Angga, wartawan media online beritajatim.com menjelaskan kronologi pengeroyokan tersebut.

Menurut Angga, awalnya, mereka datang ke sebuah warung di depan gedung Diskotik sekitar pukul 14.00 WIB.

Mereka hendak meliput kegiatan penyegelan gedung diskotik itu oleh Satpol PP Pemprov Jatim dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).

“Saat itu, ada seorang perempuan yang tidak diketahui identitasnya berteriak menyuruh kami naik dan marah-marah. Kami pun disebut arogan lantaran menolak perintah agar naik ke lantai 5,” kata Angga, saat melakukan pemeriksaan di SPKT Polrestabes Surabaya.

Kemudian, Angga bersama dua wartawan lainnya yakni Firman dan Rofik sekitar pukul 14.30 WIB menunggu di depan lift gedung.

Mereka kembali diajak naik untuk menemui seseorang bernama Wahyu. Namun, mereka enggan menerima ajakan tersebut.

“Kami tetap menolak. Karena kami ingin mewawancarai doorstop dengan dinas terkait,” ujarnya.

Kemudian, Angga menjelaskan, sekitar pukul 15.00 WIB, rekan wartawan Rofik kembali menuju warung depan untuk menghampiri dan memanggil Didik, fotografer Antara agar bersiap-siap di depan lift.

“Saat itulah, Rofik mendengar provokasi kembali dari perempuan yang sama. Adu mulut terjadi,” ujarnya.

Hingga berita ini dalam pemantauan membuat laporan ke SPKT Polrestabes Surabaya di atas nama kan Roufik Lensa Indonesia

Ditempat terpisah Andi Wahyu Direktur Ibiza menyatakan,” Saya tidak tahu masalah itu hingga di luar ada apa, Dari informasi onok seng ngomong cekcok karo tukang parkir onok wong wedok di gudo,” ucapnya Andi Wahyu Ketua PAC Pemuda Pancasila.

“Di tanya wanita tersebut Wahyu hanya menjawab,” Saya gak kenal.

Intinya saya di dalam sama orang orang pemprov jam 13.30 (setengah dua) itu sambil ngecek ngecek i untuk verifikasi perijinan semua ada ijin. hingga berkas dan persyaratan nya kalau di upload semua ya memenuhi Mas syarat cuman untuk ijin verifikasi kan menunggu Bro banyak yang ngantri.

Kalau tidak percaya coba tanyak orang dinas klarifikasi sendiri, “Semua ada berita acara rapat ‘ nya bersama dinas, mau tak share sama orang dinas gak oleh bro ,” Bebernya Wahyu.

” Kejadian itu emang saya hanya informasikan kepada satpam jika ada anak media di bawa suruh naik karna ada orang dinas tapi kejadian jam 3 an lebih padalan jam setengah dua orang dinas 2 jam sama saya, rapat di atas pulang jam 4 an,” tutupnya.

Reporter : Mochammad Syahri

Editor : Achmad Choirul Anwar

Print Friendly, PDF & Email
www.domainesia.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *