EXPOSEINDONESIA.COM, Batu – Kompetisi Kreasi Paskibra yang diikuti seluruh Sister Company Jatim Park Group berlangsung dengan meriah. Ajang kompetisi antar Sister Company tersebut digelar seusai upacara peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 dengan tema “Sejuta Mimpi Satu Negeri” di Jatim Park 1, Kamis (17/08/2023).
Seluruh Sister Company yang berkompetisi dalam “Kreasi Paskibra” menampilkan berbagai busana adat dan keterampilan masing-masing. Dalam kompetisi kreasi paskibra tersebut keluar sebagai sang juara adalah Jatim Park 3 yang menampilkan Polisi Kalimantan.
Pelatih tim Jatim Park 3 Andri Rasmanto merasa bahagia karena anak didiknya berhasil meraih hasil maksimal.
“Bahagia, senang, bisa jadi juara satu. Karena waktu latihan kita hanya 13 hari dengan waktu 6 jam tiap hari sampai H-1.” ujarnya.
Pemilihan tema kreasi Polisi Kalimantan yang mengantarkan tim asuhannya menjadi juara, Andri menjelaskan bahwa pemilihan tema tersebut merupakan kolaborasi dari seni dan kreasi.
“Pemilihan tema tersebut merupakan perpaduan dari paskibra polisinya, kreasinya pake baju adat Kalimantan tersebut. Harapannya kedepannya bisa menjadi event tahunan atau bisa menjadi perlombaan khususnya Malang Raya khususnya perusahan-perusahaan.” ungkapnya.
Manager Operasional JTP1, Andi Wahyu Dwi Kurniawan menjelaskan bahwa ini kegiatan tahunan dari Jatim Park Grup untuk menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-78 yang diadakan oleh JTP Grup.
“Kegiatan tahunan ini biasanya berpindah-pindah dari park satu ke park lainnya, dan kebetulan hari ini adalah Jatim Park 1 yang ketempatan, dengan rangkaian kegiatan Upacara Bendera, Infinite Journey (JTP1), hiburan, Kreasi Paskibra (Kompetisi masing-masing Company Sister) internal JTP Grup, dengan hadiah total tidak banyak, sekitar 5 juta rupiah, dan juara 1 dimenangkan oleh JTP3,” jelasnya.
Sementara itu, menurutnya perlombaan kreasi paskibra tahun ini merupakan bentuk kolaborasi kedisiplinan dan kreasi.
“Mungkin dengan kreasi paskibra cocok bagi Jawa Timur Park Group karena membawa nilai-nilai kedisiplinan dan kreasinya mungkin inovasi dan ide-ide lainnya.” tambahnya.
Harapannya, bisa memberi contoh kepada masyarakat bahwa upacara tidak harus memakai seragam resmi, namun bisa menggunakan baju adat dan budaya Indonesia.
(Nadya)
