EXPOSEINDONESIA.COM, – Acara penganugerahan gelar Doktor kehormatan untuk Menteri BUMN Erick Thohir dari Universitas Brawijaya Malang, diwarnai demonstrasi mahasiswa kampus tersebut., terdapat 100-an orang mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Resah (Amarah) Universitas Brawijaya yang menolak pemberian gelar Doktor Honoris Causa tersebut, yang dilakukan di gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya pada Jumat (3/3/2023), dimana di ketahui mereka telah berkumpul sejak acara belum dimulai.
Namun langkah para mahasiswa itu terhenti karena mereka dilarang mendekati lokasi sidang senat terbuka di gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya oleh aparat kepolisian dan satuan pengamanan kampus.
“Kami didorong dilarang mendekat untuk menyampaikan aspirasi langsung, perut saya tadi sempat dipukul orang berpakaian preman,” kata salah seorang mahasiswa Ilmu Politik, FISIP UB, Fathir Fadhila Shafa.
Dalam orasinya, Fathir menyatakan Universitas Brawijaya sebagai kampus yang mengobral gelar kehormatan, dimana menurut mahasiswa, Erick Thohir tidak layak mendapat gelar Doktor Honoris Causa, terlebih menjelang tahun politik, mereka khawatir gelar kehormatan diberikan adalah bermuatan dan bermotif politik.
Erick mendapat anugerah doktor kehormatan dari Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya bidang manajemen strategi, dimana Erick menyampaikan orasi ilmiah berjudul Enternitas Transformasi BUMN.
Sementara itu, Tim promotor Doktor Honoris Causa, Profesor Armanu Thoyib menyatakan orasi ilmiah Erick Thohir sangat layak.
“Erick Thohir sangat layak mendapat gelar Doktor Honoris Causa,” ungkap dia dalam acara yang juga turut di mentri dan direktur dari BUMN ini
Adapu anugerah doktor kehormatan dituangkan dalam Surat Keputusan Rektor Universitas Brawijaya (UB) Nomor 21 tahun 2023 dan ditandatangani Rektor Profesor Widodo.
Poster ucapan selamat kepada Erick Thohir terpampang di kampus tersbut, diantaranya berasal dari BUMN, Perusahaan Listrik Negara. Poster berjajar di sepanjang jalan Veteran Kota Malang, selian itu Selain itu, baliho besar juga terpampang di pintu masuk kampus Universitas Brawijaya hingga puluhan karangan bunga ucapan selamat juga berjejer di sepanjang jalan utama di Universitas Brawijaya
(Nadya)
