Kecamatan Bangil Melatih Para Perempuan Kepala Keluarga Jadi Enterpreneur

EXSPOSEINDONESIA.COM, Pasuruan – Di Kecamatan Bangil, ribuan perempuan menjadi kepala keluarga. Mereka adalah seorang ibu yang berjuang sendiri untuk menghidupi keluarganya tanpa ada peran seorang suami.

Dari fakta inilah, Kecamatan Bangil secara perlahan mencoba memfasilitasi mereka dengan berbagai bentuk kegiatan yang muaranya adalah pemberdayaan.

Camat Bangil, Fathurrahman mengatakan, hal pertama yang dilakukan untuk menyatukan para perempuan kepala keluarga adalah dengan membentuk komunitas.

Komunitas tersebut beranggotakan seluruh perempuan kepala keluarga se-Kecamatan Bangil yang jumlahnya mencapai sekitar 4400 orang.

“Kalau total jumlah penduduk sampai 83 ribu orang. Lima persen nya adalah para perempuan kepala keluarga. Sekitar ada 4400 orang se-Kecamatan Bangil, cukup banyak,” kata Fathur sesaat setelah menghadiri Upacara Hari Pahlawan di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti, Jumat (10/11/2023).

Setelah komunitas terbentuk, langkah selanjutnya adalah mengakomodir para anggota berdasarkan kemampuan yang dimiliki.

Kata Fathur, Bangil sebagai Ibukota Kabupaten Pasuruan identik dengan kegiatan membatik dan membordir. Dua hal ini akan dikembangkan dalam waktu dekat dengan melibatkan para ibu yang punya keinginan besar untuk bisa membatik.

Terlebih Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto juga berpesan agar ada batik khas Bangil sebagai Ibukota Kabupaten Pasuruan.

“Kebetulan saya juga seorang pengrajin batik, dan saya lihat bahwa Bangil ini khan terkenal dengan sosok Pak Sagiman alias Sakera. Inilah yang akan kami masukkan ke dalam motif batik, yakni monteng sebagai senjata khas Sakera,” terangnya.

Selain membatik, rencana yang akan dimasukkan dalam pelatihan bagi perempuan kepala keluarga adalah pembuatan kue dan roti, rias wajah, dan tata boga.

Tak menutup kemungkinan, kegiatan pemberdayaan lainnya menurut Fathur akan dilakukan. Hal itu bertujuan melatih kaum perempuan kepala keluarga agar memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan aktifitas. Serta mampu memberi kontribusi ekonomi terhadap keluarga.

“Ini sekaligus menjawab problematika kaum perempuan dalam mewujudkan kualitas hidup dan menata kehidupan mereka melalui program yang menyentuh langsung kaum perempuan. Agar mereka tangguh untuk mengatasi segala permasalahan ekonomi, sosial di keluarga,” tegasnya.

Endingnya, seluruh permasalahan perempuan kepala keluarga dapat dicarikan solusi. Para perempuan kepala keluarga memiliki keterampilan dalam upaya menopang kehidupan keluarganya.

“Pada akhirnya mereka menjadi seorang enterpreneur atau pengusaha dengan penghasilan yang lebih dari cukup. Pendapatan yang mereka peroleh dari kerja keras mereka sendiri.

Pewarta : Hendra

Print Friendly, PDF & Email
www.domainesia.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *