PT. Fronte F.C. Hadapi Bhayangkara F.C. Pasuruan di Perempat Final

EXPOSEINDONESIA.COM, Pasuruan – Meski pada akhirnya harus menelan kekalahan lewat drama adu pinalti melawan Bhayangkara FC Pasuruan pada perempat final Piala Kades PSM 80 Mojoparon, namun semangat tempur dan perlawanan yang diberikan oleh pasukan PT Fronte FC sepanjang pertandingan di lapangan Mojoparon kecamatan Rembang sore tadi berlangsung sengit. (Jum’at,11/08/2023).

Sejak peluit kick off di bunyikan, tampak pertandingan berlangsung sangat seru, tim dari kedua kesebelasan sama-sama melakukan aksi saling serang dan posisi penguasaan bola dalam keadaan berimbang. Namun pada menit ke 17 salah satu pemain dari kesebelasan PT Fronte FC melakukan pelanggaran keras terhadap pemain Bhayangkara FC hingga mendapatkan kartu merah setelah sebelumnya pemain tersebut mendapat ganjaran kartu kuning dari wasit yang memimpin pertandingan, hingga nuansa permainan mulai dikuasai oleh tim Bhayangkara FC, dan kedudukan masih tetap berimbang 0-0 hingga turun minum pada babak pertama.

Pada moment istirahat tersebut dimanfaatkan oleh pelatih dari PT Fronte FC Mas’ud Wijaya yang tampak serius memberikan motivasi pada para pemain agar tetap semangat untuk melawan meski timnya saat ini tinggal 10 pemain. Pada babak kedua berlangsung, pertandingan semakin sengit dan seru.

Kedua kesebelasan beberapa kali sama-sama saling berpeluang melesakkan gol ke masing-masing gawang lawan, namun hingga babak kedua berakhir kedudukan masih imbang 0-0, hingga akhirnya langsung di lakukan adu pinalti tanpa ada perpanjangan waktu.

Masing-masing algojo dari kedua kesebelasan pun dipilih oleh para pelatih untuk melakukan tugas menendang bola dan pada akhirnya para algo dari kesebelasan Bhayangkara FC mampu melesatkan 3 gol ke gawang kiper PT Fronte FC sementara tiga algojo dari PT Fronte FC tak satupun berhasil menyarangkan bola ke gawang kiper Bhayangkara FC, dan kedudukan berakhir 3-0 untuk Bhayangkara FC.

Menyikapi kekalahan timnya, pada reporter EXPOSE INDONESIA, Mas’ud Wijaya pelatih PT Fronte FC menuturkan bahwa kekalahan pada pertandingan sore ini sangat wajar mengingat timnya hanya bermain dengan 10 pemain akibat satu pemain diganjar kartu merah.

“Kekalahan ini wajar dan bukan merupakan akhir dari perjalanan kesebelasan PT Fronte FC. Justru ini adalah awal dari kebangkitan tim kami yang sejak tahun 1997 belum pernah mengikuti turnamen pertandingan diluar wilayah SIER. Ini adalah awal dari langkah tim kami, apalagi saat pertama kali kami ikut turnamen ini langsung bisa menembus 8 besar atau perempat final dan kalah dengan cara terhormat. Kedepan kami akan lebih fokus mempersiapkan diri lebih serius dan lebih baik lagi dengan harapan kesebelasan PT Fronte FC bisa menjadi juara di beberapa ajang dan turnamen berikutnya,” imbuh U’ud panggilan akrab Mas’ud Wijaya penuh antusias. (Yud)

Reporter: Yuditri

Print Friendly, PDF & Email
www.domainesia.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *