EXPOSEINDONESIA.COM, Sidoarjo – Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Krembung, Sidoarjo Jawa Timur di duga meminta sumbangan terhadap siswa.
Dugaan sumbangan itu, menyusul setelah adanya keluhan dan adanya kuitansi dari salah satu wali murid yang tak mau disebut namanya membeberkan tentang keluhan mengenai dugaan pungli oleh pihak sekolah setempat.
“Bagaimana tidak, di tengah sulitnya perekonomian saat ini, malah justru kami (wali murid/red) dikenakan biaya dengan jumlah yang cukup besar dengan dalih SPP bulan juli dan Iuran Qurban,” beber wali murid mengeluh.
Saat dikonfirmasi Plt. Kepala Sekolah SMPN Krembung 1 Kasiyanto mengatakan, untuk iuran Qurban itu kesepakatan guru-guru yang sudah 2 tahun selama Pandemi ini tidak mengadakan pemotongan hewan qurban dengan meminta sumbangan sebesar Rp. 40.000,-.
“Namun faktanya tidak 100% wali murid memberikan sumbangan, yang terkumpul hanya sekitar 80% wali murid yang memberikan sumbangan qurban, Itupun dengan nominal yang beragam, ada yang 10ribu, 20ribu. Terbukti dengan uang yang terkumpul dari sumbangan itu sebesar Rp. 25.000.000,-.,” ungkap Kasiyanto saat dikonfirmasi melalui telepon. Minggu (04/09/2022).
“Artinya ada selisih 10 juta dari sumbangan yang tidak sama antar wali murid, Bapak Ibu Guru juga mengadakan pemotongan hewan qurban sendiri dan anak-anak juga terlibat langsung dalam penyembelihan hewan qurban,” jelasnya.
“Terkait SPP bulan juli sebesar Rp. 100.000, kami klarifikasi itu cuma salah ketik aja di panitia, itu aslinya tabungan untuk anak-anak, bukan SPP bulan Juli,” katanya.
“Tabungan itu di SMPN 1 sudah berlangsung puluhan tahun lalu, digunakan untuk kegiatan anak-anak sendiri yang tidak bisa dianggarkan dari dana BOS, contoh Foto raport, foto buku induk dan kartu pelajar kelas 7, foto ijasah dan buku induk klas 9. kalender, ODL klas 7, 8 dan 9. Purna widya klas 9, jika nanti ada sisa tabungan akan dikembalikan saat kelas 9,” tutupnya.
