Amburadulnya Pengerjaan Pembangunan Jembatan Penghubung Ngasem Dander

EXPOSEINDONESIA.COM, Bojonegoro – Pembangunan paket jalan Regid Beton dan Pembangunan Penahan Tebing Sungai (PPTS ) di Desa Ngasem Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro, ditengarai pengerjaannya asal asalan dan tidak sesuai spesifikasi, seperti yang diketahui oleh awak media ini Kamis (1/12/2022).

Temuan tersebut di saat pengerjaan Rigid beton Straussnya hanya berkedalaman kurang lebih 20 sampai 25 cm. Proyek tersebut diduga proyek siluman. Karena tidak juga terdapat papan nama yang terpampang di lokasi pengerjaan.

Lalu awak media ini menemui pihak proyek dan ketemu sama seorang yang mengaku sebagai penyuplay logistik yaitu Karmani, namun ia mengaku tidak tahu menahu terkait pengerjaan proyek tersebut. Semuanya yang bertanggung jawab adalah Lasiman.

Dan Awak media pun berusaha menghubungi Lasiman lewat panggilan WhatsApp tapi jawaban Lasiman malah seolah olah menantang media dan LSM. Karena waktu di hubungi awak media Lasiman malah menantang.

“Iya, media dan LSM semuanya suruh datang dan merapat ke lokasi,” jawab Lasiman Dengan nada tinggi lewat voice note.

Akhirnya awak media ini memilih merapat ke Dinas PU Bina Marga ke Kabid Bina Marga 2 yaitu Edy. Setelah dikasih tahu bahwa dilokasi pengerjaan jalan dan jembatan yang ada di Ngasem ada temuan bahwa kedalaman Strauss cuma kurang lebih 20 sampai 25 cm.

Kepada awak media Edy berterima kasih atas pemberitahuannya dan akan segera mengkroscek kelokasi.

“Iya mas, terima kasih atas informasinya. Nanti saya bicarakan dengan kontraktornya,” ujarnya.

Tetapi apa yang terjadi, setelah awak media ini kembali mendatangi lokasi tempat pengerjaan, malah sambungan jembatan dengan jalan sudah di cor rigid beton. Sehingga strauss yang berkedalaman kurang lebih 20 sampai 25 cm sudah tertutup cor rigit beton.

Beberapa warga setempat yang tidak mau disebut namanya menyayangkan dan mengatakan, straussnya seperti sulapan, karena hanya berkedalaman sekitar 20 sampai 25 cm. Tapi kenapa pengerjaannya masih saja dilanjutkan dan langsung di cor rigit beton.

“Sepertinya pengerjaannya tidak sesuai apa yang diharapkan warga setempat mas, karena di lokasi yang sama sudah beberapa kali diperbaiki dan menelan anggaran yang besar, tapi pengerjaannya asal asalan,” tuturnya.

Print Friendly, PDF & Email
www.domainesia.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *