Maraknya Mobil Mafia Solar Bersubsidi Hilir Mudik di SPBU 33.138.01 Area Ciracas Jaktim

EXPOSEINDONESIA.COM, Jakarta – Banyaknya kebutuhan bahan bakar minyak(BBM) jenis solar bagi para pengusaha ataupun perusahaan membuat banyak pihak yang tertarik menggeluti bisnis minyak solar.

Meski demikian, tidak sedikit para pelaku bisnis minyak solar yang bermain dengan curang, dalam dunia bisnis minyak solar rentan dengan subsidi dan nonsubsidi, dimana peruntukannya jelas diatur oleh Undang-Undang.

Beberapa hari belakangan ini, media mencoba melakukan investigasi terkait laporan masyarakat, maraknya kendaraan yang bolak balik masuk SPBU di wilayah Jakarta Timur untuk melakukan pengisian BBM jenis solar, Sabtu (23/03/2024).

Dari hasil penelusuran di lapangan, para pelaku penyalahgunaan solar bersubsidi menjadi nonsubsidi umumnya menggunakan kendaraan jenis Truk L300 yang dilengkapi dengan bodi box kondisi keadaan di gembok.

Selain itu, Adanya temuan media pada Senin (18/03/2024) lalu tersebut berlokasi di Jalan.TB Simatupang Kec.Ciracas Jakarta Timur. Di temukan satu Unit kendaraan roda empat jenis mobil box dengan no pol. B9539 FCL yang dikemudikan “H”.

Pada saat dikonfirmasi oleh para awak media kepada H mengatakan, kalau mereka mengisi BBM jenis solar di SPBU Kampung Rambutan.

Kemudian, para awak media mencoba konfirmasi kepada pihak SPBU Kampung Rambutan, dan temui ” A” dan ” IQ” mereka mengatakan, pihaknya tidak mengetahui adanya temuan tersebut.

” Tadi rame didepan tapi kami tidak tau apa yang terjadi,” katanya, dilansir dari wartasidik.co.

Sementara Kanit Reskrim Polsek Ciracas ( Fadoli SH.MH ) pada saat di konfirmasi oleh media mengatakan bahwa, dia mengetahui adanya temuan tersebut dari beberapa orang yang memberikan informasi kepadanya dan Kanit Reskrim Polsek Ciracas akan segera melakukan klarifikasi kepada pihak SPBU.

“Saya baru tau tadi pagi dari Bang( Rh, Rz dan mbak Mz) Dan Fadoli mengatakan akan memberikan dukungan pada pihak media jika temuan tersebut akan di laporkan ke BPH MIGAS. dan kita dukung tentunya karena merugikan negara dengan adanya pencurian minyak itu.” ucapnya.

Dalam hal tersebut, Masyarakat berharap pihak APH khususnya Polres Jakarta Timur agar segera melakukan tindakan tegas terhadap para pelaku penyalahgunaan solar subsidi.

Mengacu pada Undang Undang Minyak Bumi dan Gas pasal 53,jo pasal 23 ayat(2)huruf c,undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 mengatur bahwa:

Setiap yang melakukan:
Pengolahan sebagaimana dimaksud tanpa izin pengolahan dipidana dengan penjara paling lama lima(5)Tahun atau denda paling tinggi lima puluh miliyar rupiah (50.000.000.000).

Hasil penelusuran beberapa awak media, pelaku penyalahgunaan BBM solar subsidi diduga kuat oknum aparat,hal tersebut diketahui dari pengakuan beberapa orang yang merupakan rekanan daripada terduga pelaku.

Sementara untuk, kendaraan yang memuat solar subsidi di jual oleh pelaku kebeberapa tempat yang diduga Pool kendaraan transportir minyak solar.

Para jurnalis meminta BPH Migas,agar melakukan pengawasan ekstra dan bekerja sama dengan aparat supaya para pelaku penyalahgunaan solar subsidi segera mendapatkan efek jera.(tim)

Print Friendly, PDF & Email
www.domainesia.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *