EXPOSEINDONESIA.COM, || Ende – Sekolah Menengah Agama Katolik Negeri (SMAKN) Ende merayakan hari ulang tahun yang ke- 12 pada 14 Januari 2024.
Perayaan HUT SMAKN Ende ini dimajukan pada Sabtu, 13 Januari 2024 yang diawali dengan acara jalan sehat bersama.
Seremonial pelepasan jalan sehat dilakukan di halaman Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ende yang dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kabupaten Ende, Nikolaus Nama Payon, pada Sabtu (13/01/2024).
Hadir dalam seremonial pelepasan jalan sehat ini, Kepala Seksi Pendidikan Katolik (Kasi Penkat), Yosef Jemali, Kepala SMAKN Ende, Yohanes Devita Son Duri, ketua komite SMAKN Ende, Aloysius Hary, para pendiri SMAK St. Thomas Morus Ende, para pegawai komunitas Katolik Kantor Kemenag Ende, para guru dan pegawai SMAKN Ende, alumni SMAKN Ende, dan peserta didik.
Kakan Kemenag Ende, Nikolaus Nama Payon dalam sambutan pelepasan di halaman Kantor Kemenag Ende menyampaikan bahwa sudah waktunya kita (Komunitas SMAKN Ende) tidak boleh biasa-biasa saja. Perayaan HUT SMAKN Ende adalah sebuah refleksi atau kesempatan renung untuk berbenah.
“Saatnya kita tidak boleh biasa-biasa saja. Saatnya untuk memberi ruang refleksi, memberi kesempatan renung, memaknai hari ulang tahun untuk berbenah sehingga ada progres atau kemajuan dari waktu ke waktu dan tidak stagnan.
Ketika kita sedang melangkahkan kaki kita pada aspal jalanan di kota, kita sedang membangun komitmen untuk secara sadar dengan cepat atau pelan kita bergerak maju untuk mewujudkan mimpi SMAKN Ende.
Mimpi SMAKN Ende adalah mimpi Kementerian Agama yaitu menjadikan masyarakat Kabupaten Ende yang saleh, moderat, unggul, dan cerdas. Mimpi untuk menjadikan generasi bangsa yang unggul secara intelektual, bermartabat secara moral dan etika,” kata Niko Payon.
Sementara dalam sambutannya di SMAKN Ende, Nika Payon menyampaikan bahwa mimpi Kementerian Agama adalah menghadirkan sebuah generasi bangsa dan masa depan gereja yang saleh dan moderat.
“Mimpi bersama kita adalah menghadirkan sebuah generasi bangsa dan masa depan gereja yang saleh sesuai visi dan misi Kementerian Agama. Generasi yang saleh artinya generasi yang taat menjalankan kewajiban-kewajiban keagamaannya dan kemudian diaplikasikan dalam relasi-interaksi sosial, menjadi manusia-manusia yang moderat.
Moderat artinya membangun relasi-interaksi dengan sesama saudara baik seiman maupun yang berbeda imannya atau memiliki panggilan yang sama dalam kemanusiaan,” kata Niko Payon.
Lebih lanjut, inisiator pendiri SMAK St. Thomas Morus Ende, Yosef Nganggo dalam sambutan mewakili para pendiri SMAK menyampaikan 5 catatan penting SMAKN Ende lebih unggul dibanding sekolah menengah lainnya yang bukan SMAK.
Kelima catatan unggulan SMAK tersebut adalah pertama, SMAK menawarkan atau mengakomodir karakter berbasis nilai-nilai agama dan budaya selain ilmu pengetahuan dalam proses pembelajaran.
Kedua, SMAK mengutamakan praktek ibadah, seperti latihan bermain orgel untuk mengiringi ibadah, latihan memimpin koor, memimpin katekese, lektor dan membawakan renungan. Ketiga, karakter pendidik yang lemah lembut, komunikatif, peduli, dan menjadi teladan tercermin dalam keseharian baik di lingkungan masyarakat maupun di sekolah. Para guru SMAK selalu mendapat tuntutan untuk benar-benar memberikan kesaksian, praktek nilai-nilai katolik yang terjelma dalam karakter ketika berinteraksi dengan peserta didik.
Keempat, kurikulum SMAK sangat komplit dan berimbang antara ilmu umum dan agama. Untuk ilmu umum, sama seperti SMA pada umumnya dengan 3 program studi (IPA, IPS, dan Bahasa). Ilmu agama seperti kitab suci, liturgi, katekese, moral kristiani, sejarah gereja dan pastoral.
Semuanya itu demi menghasilkan lulusan yang berakhlak atau berkarakter, berprestasi dan memiliki kompetensi. Kelima, sistem pendidikan di SMAK yang tergolong kelas elit dan berkualitas.
Kepala SMAKN Ende, Yohanes Devita Son Duri dalam sambutannya menyampaikan bahwa SMAKN Ende harus menjadi sekolah model.
