EXPOSEINDONESIA.COM, Pasuruan – Laki-laki paruh baya warga Desa Arjosari Kecamatan Rejoso berinisial BS melakukan penarikan sejumlah biaya sewa lahan/tanah milik PSDA Wilayah Sungai Welang Pekalen di Ranu Grati Pasuruan kepada 50 pemilik kios, Selasa (7/3/3/2023).
Dari keterangan H. Bari, Kades Dawe Sari Kecamatan Grati mengatakan pada awak media pada kisaran tahun 2022 lalu ada seorang paruh baya berinisial BS yang diketahuinya sebagai anggota LSM “xMxI” mengatakan sanggup mengurus surat ijin sewa lahan milik SDA Provinsi Jawa Timur di sekitar Danau Ranu Grati yang ditempati 50 warga.
“Tak urusno ijin sewone nang SDA Provinsi, aku Iki wong e SDA Provinsi (Saya uruskan ijin sewanya ke SDA Provinsi, saya ini orangnya SDA Provinsi).
Lek sewone permeter wolung ewu. Seng petung ewu gawe SDA, sing Sewu gawe petugas e seng ngukur. (Kalau sewanya permeter 8 ribu. Yang 7 ribu untuk SDA, yang seribu untuk petugas yang ukur,” kata H.Bari menirukan ucapan BS pada saat itu.
Hal tersebut dipertanyakan Iva, Ketua DPC LSM Gema Anak Bangsa bersama anggotanya kepada dinas terkait Senin (6/3). Namun apa yang didapat dari peryataan petugas UPT SDA Provinsi Jawa Timur yang berada di jalan Hayam Wuruk Kota Pasuruan bahwa tidak pernah ada pungutan dari pihaknya.
“Kami ukur tempat atau lahan yang mereka kelolah, dan pajak sewa langsung di bayarkan non tunai ke rekening SDA Provinsi Jatim melalui virtual acount lewat Bank Jatim sesuai dari perhitungan luas lahan. Dan itu kewajiban pertahunnya yang harus dipenuhi pengelolah lahan. Perlu kami jelaskan tidak ada biaya lain selain biaya sewa pertahunnya,” terang pegawai UPT. SDA Provinsi Jawa Timur yang enggan disebutkan namanya.
Dalam peristiwa ini, Kades Dawe Sari bersama teman LSM yang lainnya akan segera melakukan upaya pelaporan apabila apa yang pernah dilakukan BS hanya untuk memperoleh keuntungan pribadi hingga puluhan juta rupiah dengan cara merugikan pihak lain. (h-Lim)
Reporter: Khalim
