Religi  

Halal Bihalal Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama se-Kecamatan Sanan Kulon dI Masjid Al-Muttaqin 

EXPOSEINDONESIA.COM, BLITAR – Masjid AL Muttaqin Masih dalam panca pembangunan Dusun Genengan Desa Sanan Kulon Sanan Kulon Kecamatan Kabupaten Blitar telah dilaksanakan kegiatan Halal bihalal Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) se-Kecamatan Sanan Kulon pada Sabtu (27/4) malam.
 
Kemudian halal bihalal juga dihadiri seluruh Takmir Masjid se-Kecamatan Sanan Kulon, Rois Syuriah NWCNU Kecamatan Sanankulon Kyai Mukromun Kepala Desa Sanankulon Ketua BPD Sanankulon berserta perangkatnya, tokoh masyarakat, tokoh agama muslimat dan masyarakat pada umumnya.

Acara tersebut berlangsung dengan khidmad dan aman. Sebagai acara dimulai pukul 08:00 WIB, acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran kemudian dilanjutkan pembacaan tahlil, tausiyah, dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia dan menyanyikan ya lal Wathon, terakhir acara ditutup doa.

Tausiahnya KH Yasin Bisri dari Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung, mengingatkan bahwa acara halal bihalal yang sudah lazim dilakukan masyarakat pasca lebaran dapat dijadikan momentum yang tepat bagi manusia untuk mengakui kesalahan dan saling meminta maaf antar sesama, meskipun meminta maaf tidak harus menunggu selesai lebaran.

Oleh karenanya saat halalbihalal sebagai manusia hendaknya mengingat dan mengakui kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat salah merupakan sebab akibat dalam hubungan antara manusia dengan manusia. Kalau dalam hubungan manusia dengan Allah itu namanya dosa yang hanya bisa ditebus melalui sholat dan amalan-amalan tertentu.

Menurutnya salah itu terbagi menjadi tiga kategori yakni salah yang membawa musibah, salah membawa susah, yang bersalah tetapi tidak mau mengakui kesalahannya maka cepat atau lambat akan membawa musibah bagi dirinya sendiri. Sementara orang yang salah tetapi mengakui kesalahannya dan mau meminta maaf, ini salah yang membawa berkah karena hubungan sesama manusia sudah selesai. Salah yang membawa susah, jika orang yang salah tidak mau mengakui kesalahannya dan dibawa sampai mati maka akan menyusahkan dia sendiri di alam kuburnya.

Namun apa artinya jika ibadah yang telah dilakukan sia-sia ketika dihari kiamat menerangkan suatu hadits Nabi bahwa pada hari kiamat nanti akan ada ahli ibadah yang rajin melaksanakan sholat puasa dan ibadah lainnya akan tetapi Dia tidak menemukan amalan yang pernah dikerjakan disebutkan oleh Rasulullah SAW dalam suatu hadits shahih Nabi Muhammad bertanya tahukah kamu siapa orang bangkrut?

Para sahabat kemudian menjawab pertanyaan Rasulullah SAW bahwa orang yang bangkrut adalah orang yang berdagang tapi tidak mendapatkan untung dagangannya malah hilang. Dia tidak punya uang dan harta apapun.


Namun bukan itu orang bangkrut yang bangkrut dimaksud Rasulullah SAW, orang yang bangkrut dari umatnya adalah orang yang datang di hari kiamat dengan memiliki amalan puasa zakat sholat dia datang dihari kiamat dengan kondisi pernah memukul orang lain mengambil harta orang lain dan memaki orang lain. Sehingga orang yang dizalimi itu akan diberi dari kebaikannya dari orang ahli ibadah. Anggap saja, ahli ibadah itu diambil kebaikannya, diberikan kepada orang yang dizalimi itu akan diberi kebaikan orang yang katanya ahli ibadah tadi.

Semoga kita semua dijaga oleh Allah SWT dari kesesatan berpikir dan tindakan melalui cahaya hidayahnya yang luas, saling memaafkan niscaya akan dimaafkan (oleh Allah) … tutupnya (Fuad)

Print Friendly, PDF & Email
www.domainesia.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *