Pembina Aliansi Bumi Kerinci Zarman Ependi
EXPOSEINDONESIA.COM, Sungai Penuh – Skandal aktivitas illegal semakin menggila di Bumi Sakti Alam Kerinci, luput dari perhatian masyarakat, aktivitas illegal ini ternyata merupakan jaringan yang apik dan kuat, lantaran diduga melibatkan oknum-oknum aparat penegak hukum (APH).
Bahkan pemain rokok illegal di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh diduga adalah oknum aparat berinisial (BS), BS dalam melancarkan aktivitas ilegalnya, ternyata dapat dukungan dari oknum APH, “mereka (BS, oknum APH) berkoordinasi” ungkap sumber.
Bukan hanya sampai disitu, semua sisi yang akan mengganggu usaha illegal ini diamankan dengan cara berkoordinasi.
Bahkan bukti transfer jual beli rokok ilegal oknum Aparat pun sudah dikantongi awak media .
Mencuat ada tiga orang nama yang menjalankan tugas mengamankan oknum APH dan gangguan lainnya termasuk dari oknum yang mengatasnamakan LSM dan Wartawan di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh.
Tiga nama tersebut adalah (HR), (DL) dan (DD alias KZ), “ini yang melakukan koordinasi ke pihak luar untuk pengamanan, baik itu oknum APH dan oknum yang mengaku mampu mengamankan Wartawan dan LSM di Bumi Sakti Alam Kerinci” ungkap sumber.
Wajar saja aktivitas penjualan dan peredaran rokok illegal dengan berbagai merek bebas beredar di Kabupaten Kerinci dan Sungai Penuh.
APH terkesan tutup mata, Kasat Reskrim Polres Kerinci AKP Very Prasetywan, SH sebelumnya mengungkapkan bahwa pihak polres akan menindaklanjuti, namun hingga saat ini belum ada kejelasan.
“Akan segera kita tindak lanjuti dan berkoordinasi dengan BC (Bea Cukai), Kalau ada info yang valid tolong di sampaikan, Sama sama kita berantas” ujar Kasat Reskrim.
Pembina Aliansi Bumi Kerinci Zarman Ependi meminta kepada APH dan Bea Cukai untuk serius dan bertindak tegas dengan peredaran rokok illegal di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh.
“Saya minta kepada APH bertindak tegas dalam peredaran Rokok Ilegal ini, Tangkap oknum yang bermain rokok ilegal siapapun dia sikat habis” Pungkas Zarman. (red)
Sumber : Kerinci time
